Apr 27, 2011

5 Kriteria Pria ini Layak Dipacari Sebelum Menikah

Menemukan pendamping hidup tidaklah mudah mencari seperti yang di bayangkan. Anda pun mungkin tak akan menemukan Mr Right, bila Anda belum pernah berhubungan dengan Mr Wrong. Bagaimana Mr Right dan Mr Wrong itu, tentu tergantung masing-masing pribadi. Bergonta-ganti pacar memang tidak baik, tapi juga tidak selalu buruk. Anda hanya perlu membuka diri untuk menerima pria-pria yang sebenarnya bukan tipe Anda ini. Sebab dengan menjalani hubungan bersama mereka, Anda akan memelajari sesuatu atau mengambil hikmah tertentu.

Berikut ini lima tipe pria yang perlu Anda kencani sebelum Anda memilih Mr Right yang Anda anggap memenuhi semua kriteria Anda dan menikahinya. Siapa tahu, salah satu dari lima tipe ini ternyata memang "the one" yang Anda cari!

1. Pria yang sama sekali bukan tipe Anda

Tidak semua pria akan langsung memikat hati Anda, meskipun ia bertampang seperti Bradley Cooper. Entah karena penampilannya kelewat rapi (buat Anda), atau karena ia tidak memiliki kesamaan apapun dengan Anda. Anda berpikir, "Nggak mungkin deh, pacaran dengan pria seperti ini!" Namun entah kenapa, berdekatan dengannya membuat Anda sedikit deg-degan. Kalau sudah begini, lupakan saja dulu syarat-syarat yang Anda ajukan ketika mencari pasangan. Coba saja jalani hubungan Anda, hidup toh hanya sekali.

2. Pemain band
Yang dimaksud di sini bukan pemusik band-band pop atau rocker, melainkan seorang pemusik yang terlatih, atau pemain band yang beraliran seni. Soalnya menurut sebuah penelitian dari Northwestern University, pria yang telinganya terlatih untuk mendengarkan musik biasanya juga menjadi pasangan yang sensitif. Kata kuncinya di sini adalah "terlatih", artinya pernah belajar musik secara khusus. Jadi, jangan berkencan dengan seorang pemain musik yang akan segera mendepak Anda ketika bandnya mulai tenar.

3. Pria yang sukses

Inilah pria yang hidupnya direncanakan dengan cermat. Ia membuat keputusan-keputusan yang matang mengenai hidupnya, sangat serius menata kariernya, dan dalam usia mudanya kini sudah mencapai jabatan cukup tinggi di perusahaan. Ia membuatnya dirinya sukses tanpa campur-tangan orangtua, dan selalu memproyeksikan dirinya untuk mencapai tujuan. Pria seperti ini akan membuat Anda penasaran, bagaimana kira-kira sisi lain pribadinya? Bagaimana ia berinteraksi dengan anak-anak? Hangatkah ia di ranjang?

4. Pria asing

Pria asing, baik yang berkulit terang maupun gelap, pasti memiliki budaya yang sangat berbeda dengan Anda. Justru, inilah yang sebenarnya membuat hubungan menjadi penuh kejutan. Apakah ia lancar berbahasa Inggris? Apakah ia tipe yang menghargai budaya orang lain? Temukan pria-pria seperti ini di pusat-pusat kebudayaan, acara-acara seni, atau aktivitas sosial lainnya. Dengan pria berkebangsaan asing, Anda akan belajar untuk memahami perbedaan.

5. Bartender

Bartender memiliki hubungan yang dekat dengan tamu-tamunya. Ia tahu tempat-tempat hangout yang asyik, dan ia menerima beragam cerita dari ribuan tamu yang menghabiskan uang untuk minuman yang dibuatnya. "Bar itu seperti cermin satu sisi. Saya bisa berjarak 20 cm saja dari orang-orang saat saya menyiapkan minuman, dan mereka terus saja berbicara. Saya bisa mendengar semuanya," kata seorang bartender.

Oleh karena itu, bartender umumnya juga lebih mampu memahami wanita. Ia tahu apa yang mereka inginkan, atau pendekatan seperti apa yang harus dilakukan, karena banyaknya waktu yang ia dapatkan untuk berbicara dengan mereka.(kompas)

Banggalah Sebagai Ibu Rumah Tangga

Penulis: Ummu Ayyub
Muroja'ah: Ust Abu Ahmad

Hebat rasanya ketika mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas
ternama telah bekerja di sebuah perusahaan bonafit dengan gaji jutaan rupiah
per bulan. Belum lagi perusahaan sering menugaskan wanita tersebut terbang
ke luar negri untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Tergambar seolah
kesuksesan telah dia raih. Benar seperti itukah?

Kebanyakan orang akan beranggapan demikian. Sesuatu dikatakan sukses lebih
dinilai dari segi materi sehingga jika ada sesuatu yang tidak memberi nilai
materi akan dianggap remeh. Cara pandang yang demikian membuat banyak dari
wanita muslimah bergeser dari fitrohnya. Berpandangan bahwa sekarang sudah
saatnya wanita tidak hanya tinggal di rumah menjadi ibu, tapi sekarang
saatnya wanita 'menunjukkan eksistensi diri di luar. Menggambarkan
seolah-olah tinggal di rumah menjadi seorang ibu adalah hal yang rendah.

Kita bisa dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama
"Sekarang kerja dimana?" rasanya terasa berat untuk menjawab, berusaha
mengalihkan pembicaraan atau menjawab dengan suara lirih sambil tertunduk
"Saya adalah ibu rumah tangga". Rasanya malu! Apalagi jika teman lama yang
menanyakan itu "sukses” berkarir di sebuah perusahaan besar. Atau kita bisa
dapati ketika ada seorang muslimah lulusan universitas ternama dengan
prestasi bagus atau bahkan berpredikat cumlaude hendak berkhidmat di rumah
menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anak, dia harus berhadapan dengan
"nasehat" dari bapak tercintanya: "Putriku! Kamu kan sudah sarjana, cumlaude
lagi! Sayang kalau cuma di rumah saja ngurus suami dan anak." Padahal, putri
tercintanya hendak berkhidmat dengan sesuatu yang mulia, yaitu sesuatu yang
memang menjadi tanggung jawabnya. Disana ia ingin mencari surga.

Ibu Sebagai Seorang Pendidik

Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa
perbaikan masyarakat bisa dilakukan dengan dua cara: Pertama, perbaikan
secara lahiriah, yaitu perbaikan yang berlangsung di pasar, masjid, dan
berbagai urusan lahiriah lainnya. Hal ini banyak didominasi kaum lelaki,
karena merekalah yang sering nampak dan keluar rumah. Kedua, perbaikan
masyarakat di balik layar, yaitu perbaikan yang dilakukan di dalam rumah.
Sebagian besar peran ini diserahkan pada kaum wanita sebab wanita merupakan
pengurus rumah. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala
yang artinya:

"Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah
sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya
Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa kalian, hai Ahlul Bait dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya."
(QS. Al-Ahzab: 33)

Pertumbuhan generasi suatu bangsa adalah pertama kali berada di buaian para
ibu. Ini berarti seorang ibu telah mengambil jatah yang besar dalam
pembentukan pribadi sebuah generasi. Ini adalah tugas yang besar! Mengajari
mereka kalimat Laa Ilaaha Illallah, menancapkan tauhid ke dada-dada mereka,
menanamkan kecintaan pada Al Quran dan As Sunah sebagai pedoman hidup,
kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Al Haq, mengajari mereka bagaimana
beribadah pada Allah yang telah menciptakan mereka, mengajari mereka
akhlak-akhlak mulia, mengajari mereka bagaimana menjadi pemberani tapi tidak
sombong, mengajari mereka untuk bersyukur, mengajari bersabar, mengajari
mereka arti disiplin, tanggung jawab, mengajari mereka rasa empati,
menghargai orang lain, memaafkan, dan masih banyak lagi. Termasuk di
dalamnya hal yang menurut banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang kecil
dan remeh, seperti mengajarkan pada anak adab ke kamar mandi. Bukan hanya
sekedar supaya anak tau bahwa masuk kamar mandi itu dengan kaki kiri, tapi
bagaimana supaya hal semacam itu bisa menjadi kebiasaan yang lekat padanya.
Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk membiasakannya.

Sebuah Tanggung Jawab

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan."
(QS. At Tahrim: 6)

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya: "Peliharalah dirimu dan
keluargamu!" di atas menggunakan Fi’il Amr (kata kerja perintah) yang
menunjukkan bahwa hukumnya wajib. Oleh karena itu semua kaum muslimin yang
mempunyai keluarga wajib menyelamatkan diri dan keluarga dari bahaya api
neraka.


Tentang Surat At Tahrim ayat ke-6 ini, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu
berkata, "Ajarkan kebaikan kepada dirimu dan keluargamu." (Diriwayatkan oleh
Al Hakim dalam Mustadrak-nya (IV/494), dan ia mengatakan hadist ini shahih
berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim, sekalipun keduanya tidak
mengeluarkannya)

Muqatil mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah, setiap muslim harus
mendidik diri dan keluarganya dengan cara memerintahkan mereka untuk
mengerjakan kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan maksiat.

Ibnu Qoyyim menjelaskan bahwa beberapa ulama mengatakan bahwa Allah
subhanahu wa ta’ala akan meminta pertanggungjawaban setiap orang tua tentang
anaknya pada hari kiamat sebelum si anak sendiri meminta pertanggungjawaban
orang tuanya. Sebagaimana seorang ayah itu mempunyai hak atas anaknya, maka
anak pun mempunyai hak atas ayahnya. Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, “Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua
orang tuanya.” (QS. Al Ankabut: 7), maka disamping itu Allah juga berfirman,
“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang berbahan bakar
manusia dan batu.” (QS. At Tahrim: 6)

Ibnu Qoyyim selanjutnya menjelaskan bahwa barang siapa yang mengabaikan
pendidikan anaknya dalam hal-hal yang bermanfaat baginya, lalu ia membiarkan
begitu saja, berarti telah melakukan kesalahan besar. Mayoritas penyebab
kerusakan anak adalah akibat orang tua yang acuh tak acuh terhadap anak
mereka, tidak mau mengajarkan kewajiban dan sunnah agama. Mereka
menyia-nyiakan anak ketika masih kecil sehingga mereka tidak bisa mengambil
keuntungan dari anak mereka ketika dewasa, sang anak pun tidak bisa menjadi
anak yang bermanfaat bagi ayahnya.

Adapun dalil yang lain diantaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala
yang artinya:

“dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang dekat.” (QS asy Syu’ara’: 214)

Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Kaum lelaki adalah
pemimpin bagi keluarganya di rumah, dia bertanggung jawab atas keluarganya.
Wanita pun pemimpin yang mengurusi rumah suami dan anak-anaknya. Dia pun
bertanggung jawab atas diri mereka. Budak seorang pria pun jadi pemimpin
mengurusi harta tuannya, dia pun bertanggung jawab atas kepengurusannya.
Kalian semua adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.”

(HR. Bukhari 2/91)

Dari keterangan di atas, nampak jelas bahwa setiap insan yang ada hubungan
keluarga dan kerabat hendaknya saling bekerja sama, saling menasehati dan
turut mendidik keluarga. Utamanya orang tua kepada anak, karena mereka
sangat membutuhkan bimbingannya. Orang tua hendaknya memelihara fitrah anak
agar tidak kena noda syirik dan dosa-dosa lainnya. Ini adalah tanggung jawab
yang besar yang kita akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya.

Siapa Menanam, Dia akan Menuai Benih

Bagaimana hati seorang ibu melihat anak-anaknya tumbuh? Ketika tabungan anak
kita yang usia 5 tahun mulai menumpuk, “Mau untuk apa nak, tabungannya?”
Mata rasanya haru ketika seketika anak menjawab “Mau buat beli CD murotal,
Mi!” padahal anak-anak lain kebanyakan akan menjawab “Mau buat beli PS!”
Atau ketika ditanya tentang cita-cita, “Adek pengen jadi ulama!” Haru!
mendengar jawaban ini dari seorang anak tatkala ana-anak seusianya bermimpi
“pengen jadi Superman!”

Jiwa seperti ini bagaimana membentuknya? Butuh seorang pendidik yang ulet
dan telaten. Bersungguh-sungguh, dengan tekad yang kuat. Seorang yang sabar
untuk setiap hari menempa dengan dibekali ilmu yang kuat. Penuh dengan
tawakal dan bergantung pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu… jika seperti
ini, bisakah kita begitu saja menitipkannya pada pembantu atau membiarkan
anak tumbuh begitu saja?? Kita sama-sama tau lingkungan kita bagaimana (TV,
media, masyarakat,…) Siapa lagi kalau bukan kita, wahai para ibu -atau calon
ibu-?

Setelah kita memahami besarnya peran dan tanggung jawab seorang ibu sebagai
seorang pendidik, melihat realita yang ada sekarang sepertinya keadaannya
menyedihkan! Tidak semua memang, tapi banyak dari para ibu yang mereka sibuk
bekerja dan tidak memperhatikan bagaimana pendidikan anak mereka. Tidak
memperhatikan bagaimana aqidah mereka, apakah terkotori dengan syirik atau
tidak. Bagaimana ibadah mereka, apakah sholat mereka telah benar atau tidak,
atau bahkan malah tidak mengerjakannya… Bagaimana mungkin pekerjaan
menancapkan tauhid di dada-dada generasi muslim bisa dibandingkan dengan
gaji jutaan rupiah di perusahaan bonafit? Sungguh! sangat jauh
perbandingannya.

Anehnya lagi, banyak ibu-ibu yang sebenarnya tinggal di rumah namun tidak
juga mereka memperhatikan pendidikan anaknya, bagaimana kepribadian anak
mereka dibentuk. Penulis sempat sebentar tinggal di daerah yang sebagian
besar ibu-ibu nya menetap di rumah tapi sangat acuh dengan pendidikan
anak-anak mereka. Membesarkan anak seolah hanya sekedar memberinya makan.
Sedih!

Padahal anak adalah investasi bagi orang tua di dunia dan akhirat! Setiap
upaya yang kita lakukan demi mendidiknya dengan ikhlas adalah suatu
kebajikan. Setiap kebajikan akan mendapat balasan pahala dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Tidak inginkah hari kita terisi dengannya? Atau memang
yang kita inginkan adalah kesuksesan karir anak kita, meraih hidup yang
berkecukupan, cukup untuk membeli rumah mewah, cukup untuk membeli mobil
mentereng, cukup untuk membayar 10 pembantu, mempunyai keluarga yang
bahagia, berakhir pekan di villa. Tanpa memperhatikan bagaimana aqidah,
bagaimana ibadah, asal tidak bertengkar dan bisa senyum dan tertawa ria di
rumah, disebutlah itu dengan bahagia.

Ketika usia senja, mata mulai rabun, tulang mulai rapuh, atau bahkan tubuh
ini hanya mampu berbaring dan tak bisa bangkit dari ranjang untuk sekedar
berjalan. Siapa yang mau mengurus kita kalau kita tidak pernah mendidik
anak-anak kita? Bukankah mereka sedang sibuk dengan karir mereka yang dulu
pernah kita banggakan, atau mungkin sedang asik dengan istri dan anak-anak
mereka?

Ketika malaikat maut telah datang, ketika jasad telah dimasukkan ke kubur,
ketika diri sangat membutuhkan doa padahal pada hari itu diri ini sudah
tidak mampu berbuat banyak karena pintu amal telah ditutup, siapakah yang
mendoakan kita kalau kita tidak pernah mengajari anak-anak kita?

Lalu…

Masihkah kita mengatakan jabatan ibu rumah tangga dengan kata ‘cuma’? dengan
tertunduk dan suara lirih karena malu?

Wallahu a’lam

6 Faktor Pemicu Penuaan Dini


Penuaan dini memang seringkali menimbulkan masalah bagi seorang wanita, karena hal ini akan dapat mengganggu penampilan mereka. Untuk itu mereka menempuh banyak cara untuk dapat terhindar dari masalah ini, dan tentu agar selalu terlihat cantik dan juga menarik. Namun, hal ini seringkali mengalami kegagalan karena pola hidup yang kurang sehat.

Wajah segar dan terlihat awet muda menjadi idaman para wanita. Namun perawatan rutin dengan biaya luar biasa ternyata tak cukup menjaga kecantikan agar tahan lama.

Terlalu sembrono menjalani gaya hidup dan pola makan dapat membuat Anda nampak lebih tua dari usia sebenarnya.

Berikut 6 faktor yang patut diwaspadai jika ingin awet muda:

1. Stress

Tertekan dan dikelilingi banyak masalah memang memusingkan. Stress terbukti menurunkan perlindungan tubuh dan membuat sel-sel kulit menua lebih cepat. Perlindungan tubuh yang melemah membuat organ-organ dalam rentan diserang penyakit dan infeksi.

Stress seringkali menimbulkan sakit kepala, tekanan darah tinggi, keriput, berat badan turun, lingkaran hitam dan kantung mata, serta jerawat yang menjamur di wajah.

Stress juga membuat Anda tak sadar melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti menggigit kuku dan menggertakkan gigi. Anda mungkin tak pernah melakukan kebiasaan ini sebelumnya, namun saat stress semua kebiasaan itu muncul tanpa disadari.

Bandingkan antara orang-orang yang selalu tersenyum, rileks, dan nampak bahagia dengan orang-orang yang selalu cemberut dan mengernyitkan dahi. Siapa yang lebih banyak keriputnya?

Ambil napas dalam-dalam dan pejamkan mata Anda selama beberapa saat jika Anda merasakan tanda-tanda stress. Jangan biarkan stress menyerang berlarut-larut. Segera hadapi sebelum di wajah muncul kerut!

2. Alkohol

Banyak mengonsumsi alkohol menjadi salah satu penyebab utama penuaan dini. Penelitian membuktikan, alkohol dapat memperbesar pembuluh darah yang menyebabkan jaringan kulit merosot, sehingga menimbulkan keriput.

Dalam jangka pendek, alkohol dapat menyebabkan jerawat, ruam-ruam pada kulit, timbul bintik-bintik merah pada kulit, serta gatal-gatal.

Untuk jangka panjangnya, alkohol menyebabkan dehidrasi dan berkurangnya persediaan vitamin A dalam tubuh.

Segelas anggur merah memang berguna sebagai antioksidan. Tapi segelas saja ya!

3. Kurang Olah Raga

Anda tak perlu menguras keringat dengan fitness selama 3 jam. Jalan kaki minimal 30 menit setiap hari saja sudah cukup membuat tubuh segar bugar.

Terlalu banyak menggunakan lift dan escalator ketimbang berjalan di tangga membuat tubuh lembek dan mudah lelah karena kurang gerak.

Kurang gerak membuat tekanan darah meningkat, lemak menumpuk, serta mengurangi kekuatan otot dan kelenturan tubuh.

Window shopping di mall selama berjam-jam juga termasuk olah raga. Ternyata olah raga bisa menyenangkan, bukan?

4. Merokok

Jangan abaikan peringatan yang tercetak mungil di kemasan rokok atau di akhir iklan rokok. Benar, rokok memang dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, dan gangguan pada janin.

Namun sadarkah Anda, merokok juga dapat membuat kulit wajah lebih cepat keriput dan memunculkan garis-garis halus pada wajah yang tak sedap dipandang mata. Merokok juga dapat memudarkan warna gigi sehingga nampak menguning.

5. Sengatan Matahari

Berjemur di pantai memang menyenangkan, namun jika Anda asyik berjemur tanpa mengoleskan sunblock terlebih dulu dapat membuat kulit terbakar dan keriput. Terlalu banyak disengat matahari juga membuat kulit kering dan memperbesar resiko kanker kulit.

Jangan lupa selalu mengoleskan sunblock atau lotion yang mengandung SPF setiap kali Anda hendak bepergian di siang hari. Kulit coklat akibat tanning memang seksi, tapi kulit merah terbakar is a big no-no!

6. Polusi Udara

Hidup di kota besar dengan beragam permasalahannya dapat juga berbahaya bagi kesehatan. Tak hanya kesehatan organ dalam, namun juga kesehatan kulit dan kecantikan Anda.

Udara yang kotor memancing oksidasi jaringan sebum, menyebabkan pembentukan jerawat, alergi, dan ruam merah di kulit.

Siapkan selalu masker wajah yang tak hanya melindungi pernapasan Anda, juga melindungi kulit cantik Anda dari asap knalpot dan debu jalananMenjadi tua merupakan proses kemunduran semua fungsi tubuh yang berakhir dengan dengan kematian. Proses kemunduran tersebut meliputi baik morfologi maupun fungsi hampir seluruh organ di dalam tubuh yang berakibat kemampuan individu tersebut menurun.

Selain kemunduran-kemunduran jasmaniah terjadi pula perubahan-perubahan psychologis. Waktu reaksi meningkat, daya belajar menurun disertai berkurangnya daya ingat dan effisiensi mental. Semua kemunduran-kemunduran yang telah disebut di atas mengakibatkan seorang dengan usia lanjut kurang dapat menghadapi dan mengatasi stress dan kurang dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang timbul di dalam lingkungannya.

Pengurangan angka kematian oleh penyakit-penyakit mengakibatkan penduduk di negara-negara tersebut mencapai usia yang lebih lanjut.

Hingga kini "obat mujarab" yang dapat mencegah seorang menjadi tua belum ditemukan. Akan tetapi banyak penyelidikan telah dilakukan untuk menetapkan perubahan-perubahan yang terjadi pada usia lanjut. Bila perubahan-perubahan ini telah diketahui maka usaha-usaha dapat diarahkan untuk mencegah atau menghambat proses menjadi tua. (suaramediacom)

Apr 26, 2011

Kemeja Pria Lengan Pendek

Kemeja Pria Lengan Pendek dengan motif menarik dan berkesan santai. Cocok buat Anda berjiwa muda dan dinamis serta memiliki mobilitas tinggi yang menuntut penampilan yang rapi dan sopan setiap saat. Ada beberapa macam pilihan warna.

Order +62 817 439 779
email mutiacreation@gmail.com

Price IDR 55000 + shipping cost
M : LD : 102 cm , panjang : 71 cm , LP : 24 cm
L : LD : 108 cm , panjang : 73 cm , LP : 27 cm

XL : LD : 112 cm , panjang : 75 cm , LP : 28 cm
Pilihan : warna Spesifikasi : satu saku di dada
Code : KP 003

Monitored by: Site24x7 - WebSite Monitoring Service


Apr 25, 2011

Kemeja Batik Lengan Pendek

Kemeja Batik Pria Lengan Pendek dengan motif menawan dan berkesan santai. Cocok buat Anda berjiwa muda dan dinamis serta memiliki mobilitas tinggi yang menuntut penampilan yang rapi dan sopan setiap saat. Ada berbagai macam pilihan motif dan warna.

Order +62 817 439 779
email mutiacreation@gmail.com

Price IDR 55000 + shipping cost
M : LD : 106 cm , panjang : 75 cm , LP : 27 cm
L : LD : 110 cm , panjang : 75 cm , LP : 28 cm
XL : LD : 114 cm , panjang : 78 cm , LP : 29 cm
Pilihan : Motif , warna Spesifikasi : satu saku di dada
Code : KP 001 dan KP 002











Apr 20, 2011

Kebaya warna buat acara santai dan resmi



S   : LD : 82/76, Panjang : 68
M  : LD : 94/84, Panjang : 70
L   : LD : 98/88, Panjang : 72
XL : LD : 104/100, Panjang : 74
Bahan : Paris Polos
Price :  Rp 180000
Lengan : Pendek, ¾ & Panjang
Order  :  (+62) 817 439 779


Kebaya Fanbo Cropped
Kebaya is a traditional blouse-dress combination worn by women in IndonesiaMalaysiaBruneiBurmaSingaporesouthern Thailand. It is sometimes made from sheer material and usually worn with a sarong or batik kain panjang, or other traditional woven garment such as ikat,songket with a colorful motif.






Asal Muasal Tren Warna

Warna, mode dan gaya, tiga hal yang saling berkaitan erat. Mode selalu berubah setiap saat dan sampai kapan pun harus terus berubah. Karena warna merupakan unsur paling penting dalam desain mode, warna pun dengan sendirinya ikut berubah.
Sering kita bertanya-tanya bagaimana warna-warna tertentu bisa serentak membanjiri pasar, dicari dan dikenakan banyak orang, lalu selang beberapa waktu tergantikan warna lain. Kecenderungan warna yang sering berganti ini tidak hanya terlihat dalam busana atau produk mode saja, tapi juga pernak pernik dan dekorasi rumah, peralatan elektronik,  bahkan warna mobil.
Itulah yang dinamakan trend warna, sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan modern sekarang ini. Karena warna bisa menggugah emosi dan suasana hati, menciptakan kesan bahkan menggugah ingatan. Sebagai contoh, kita biasanya lebih sering warna baju seseorang yang baru kita kenal ketimbang warnanya.
Sejak kapan dan dari mana tren warna berasal?
Prediksi warna sudah ada sejak akhir abad ke-19. Negara Prancis lah yang mengeluarkan kecenderungan warna yang ditujukan bagi pabrik tekstil, penyamakan kulit dan mereka yang bergerak dalam industri mode. Isinya tentang warna-warna yang sedang populer di kalangan penjahit baju dan pembuat topi di Paris.
Seiring berjalannya waktu, tren warna tidak lagi didominasi Prancis. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Italia, Jepang termasuk Prancis sendiri umumnya memiliki kelompok yang mengembangkan arahan warna. Mereka menghadiri pertemuan setahun 2 kali untuk menentuka tren warna.
Mereka mengevaluasi warna yang terbilang ‘paling laris’ di pasar atau merencanakan warna yang akan tampil di pasar dalam siklus berikutnya, yang kemudian dikemas dalam bentuk ‘color forecast’ atau prediksi warna yang berlaku 18-24 bulan ke depan.
Diantara para penentu warna, Pantone Inc. memegang peranan cukup besar. Perusahaan yang berbasis di Amerika ini adalah penyedia dan penentu standar global warna untuk industri desain. Setiap tahun Pantone memilih ‘color of the year’ sebagai refleksi zaman, terutama untuk fashion, kosmetik dan produk interior.
Lalu, darimana ide tren warna didapatkan? Jawabannya bisa didapat dari manapun, lewat perjalanan, pengamatan, riset, bacaan hingga diskusi di berbagai bidang kehidupan, diantaranya fashion, gaya hidup, hiburan, seni, teknologi, peristiwa penting dan Poleksosbud.
Industri bahan seperti tekstil, kulit dan plastik merupakan yang paling awal menggunakan tren warna yang dikenalkan lewat ‘Trade Show’ atau pameran dagang khusus bahan di berbagai tempat. Pameran dagang di Paris merupakan yang paling berperan, disusul Frankfurt, Italia dan merambah ke Asia.

Penulis TN di Butik Mode

Apr 19, 2011

Kunjungi aja ya....

ORDER    : (62) 817 439 779
Email        : mutiacreation@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/mutiayanti.masril?sk=photos
NetLog     : http://en.netlog.com/mutiayanti/blog/blogid=4112356
                  http://en.netlog.com/mutiayanti/blog/blogid=4108643
                  http://en.netlog.com/mutiayanti/blog/blogid=4108288

Miniatures Borobudur Temple from Silver

ORDER : (62) 817 439 779
Email : mutiacreation@gmail.com










Borobudur Temple
Price IDR 410.000 + shipping cost
Code SIL 015
Size W/L/H = 13/13/6,5 cm















Borobudur Temple
Price IDR 470.000 + shipping cost
Code SIL 016
Size W/L/H = 15/15/6,5 cm














Borobudur Temple
Price IDR 1.050.000 + shipping cost
Code SIL 017
Size W/L/H = 21/21/12 cm


Silver is a very ductilemalleable (slightly harder than gold), monovalent coinage metal, with a brilliant white metallic luster that can take a high degree of polish. It has the highest electrical conductivity of all metals, even higher than copper, but its greater cost has prevented it from being widely used in place of copper for electrical purposes. Despite this, 13,540 tons were used in the electromagnets used for enriching uranium during World War II (mainly because of the wartime shortage of copper).[1][2][3] An exception to this is in radio-frequency engineering, particularly at VHF and higher frequencies, where silver plating to improve electrical conductivity of parts, including wires, is widely employed. Another notable exception is in high-end audio cables, where scaling copper conductors by 6% achieves slightly better results.[citation needed]
Among metals, pure silver has the highest thermal conductivity[4] (the nonmetal diamond and superfluid helium II are higher) and one of the highest optical reflectivities.[5] (Aluminium slightly outdoes silver in parts of the visible spectrum, and silver is a poor reflector of ultraviolet light). Silver also has the lowest contact resistance of any metal. Silver halides arephotosensitive and are remarkable for their ability to record a latent image that can later be developed chemically. Silver is stable in pure air and water, buttarnishes when it is exposed to air or water containing ozone or hydrogen sulfide, the latter forming a black layer of silver sulfide which can be cleaned off with dilute hydrochloric acid.[6] The most common oxidation state of silver is +1 (for example, silver nitrate: AgNO3); in addition, +2 compounds (for example, silver(II) fluoride: AgF2) and the less common +3 compounds (for example, potassium tetrafluoroargentate: K[AgF4] ) are known.
Dari Wikipedia



Apr 17, 2011

Ikut Gaya Cina atau Baratkah Model Pengasuhan Anda?

Anda pernah membaca buku Battle Hymn of the Tiger Mother? Karya Amy Chua ini merupakan best sellertengah yang menjadi perbincangan warga dunia. Dalam memoarnya, ibu dari Sophia (18 tahun) dan Louisa (14 tahun) itu menceritakan kesuksesan serta kesalahan yang dibuatnya dalam mengasuh anak dengan gaya tradisional Cina.

Orang tua Cina memang terkenal otoriter. Kedisiplinan dan kerja keras demi menggapai sukses mereka pertahankan di manapun berada. “Ini menjadi nilai yang diakui bersama oleh warga Cina,” jelas sosiolog Erna Karim.
Di satu sisi, Amy mendapat acungan jempol atas hasil pengasuhannya. Di usia 14 tahun, jemari si sulung, Sophia, lincah menari-nari di atas tuts piano di Carnegie Hall. Sedangkan, adiknya, Louisa memainkan biola tanpa sedikitpun nada sumbang. Seolah memenuhi tuntutan sang bunda, keduanya juga tampil sebagai jagoan akademik.
Kenyataan itu membuat banyak orang—terutama di Amerika—terusik. Standar kesuksesan anak Amy seolah menjadikan mereka sebagai orang tua yang gagal. Di samping itu, mereka menganggap profesor hukum dari Yale University kejam terhadap anak. Sebab, ibu yang menikah dengan pria Yahudi itu mengekang kedua putrinya dari kehidupan sosial. Mereka tak memiliki pengalaman menginap di rumah teman, pergi pesta, atau ikut pementasan drama.
Amy menuntut Sophia dan Louisa meraih nilai sempurna di semua mata pelajaran, kecuali olah raga dan drama. Masing-masing juga harus rutin berlatih alat musik yang dipilihkan sang bunda. Sebegitu kerasnya terhadap anak, Amy bahkan tidak mengizinkan Louisa istirahat sejenak untuk sekadar ke kamar kecil sampai gesekan biolanya merdu memainkan lagu Little White Donkey.
 Erna mengatakan orang Cina memiliki alasan kuat ketika memberlakukan gaya pengasuhan otoriter pada anaknya. Kedisiplinan dan kegigihan adalah sikap yang mereka perlukan untuk dapat bertahan hidup. “Anak-anak Cina juga terbiasa tidak tergantung pada orang lain dan selalu berusaha meningkatkan kompetensi diri.”
Anak-anak Cina juga sejak kecil telah diperkenalkan pada falsafah hidup. Mereka akan berusaha untuk tidak mempermalukan keluarga. “Dengan didikan seperti itu, generasi muda Cina memang banyak yang sukses namun emosinya datar,” komentar psikolog A Kasandra Putranto.
Sementara itu, gaya pengasuhan ala Amerika juga ada plus-minusnya. Orang Amerika lebih permisif dan sangat memperhatikan faktor psikologis anak. “Pola asuh seperti itu memang membuat anak dapat menjalani hidup sesuai pilihannya namun mengkondisikan mereka menjadi anak yang besar kepala dan seenaknya,” cetus Kasandra yang menjabat sebagai wakil ketua Himpunan Psikologi Indonesia wilayah DKI Jakarta.
Bagaimana dengan Indonesia? Kasandra menyimpulkan orang tua Indonesia berada di antara dua kutub gaya pengasuhan Cina dan Amerika. “Lantaran tiap pola asuh memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, kita tidak bisa mengatakan mana yang terbaik.”
Sementara itu, Erna memperhatikan masyarakat Indonesia sangat plural. Ragam etnik dan agama mempengaruhi nilai-nilai yang dipergunakan orang tua dalam mendidik anaknya. “Lantas, pola pengasuhan di desa juga berbeda dengan di perkotaan.”
Masyarakat desa, lanjut Erna, lebih permisif. Orang tua cenderung membiarkan anaknya berkembang tanpa pendampingan yang sesuai dengan tuntutan zaman. “Perhatian mereka terkuras untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi.”
Lalu, di perkotaan, orang tua tampak lebih akomodatif. Kebanyakan dari mereka mencoba menyediakan sarana yang memenuhi nilai-nilai moderenisasi. “Fokus mereka pada prestasi akademik dan persaingan masa depan,” papar Erna.
Itu sebabnya, orang tua perkotaan sibuk memasukkan anaknya ke berbagai kursus. Terutama, komputer dan bahasa Inggris. “Lalu, kebutuhan otak kanan yang mencakup bidang kesenian juga diakomodasi,” jelas Erna.
Bahan renungan
Untuk mengantarkan anaknya pada keberhasilan, Amy menentukan kegiatan anaknya. Ia berpendapat hingga berusia pra remaja, anak belum dapat secara objektif menilai. Otomatis, mereka harus mengikuti pilihan orang tua.
Terlepas dari kesuksesannya dalam membesarkan anak, Amy mengaku membuat sejumlah kesalahan sepanjang perjalanan. Ia gampang naik darah, kasar dalam perkataan, dan kurang memberikan keleluasaan memilih pada putrinya. Ia juga tak segan memberi hukuman.
Amy memang mengkritik pola asuh Barat yang cenderung lunak pada anak. Ketika anak kehilangan semangat belajar biola, orang tua Barat dengan cepat menawarkan alternatif alat musik lain yang lebih mudah dikuasai. Sebaliknya, Amy justru memberi dukungan agar putrinya makin giat berlatih supaya mahir.
Tidak semua anak Cina sukses diasuh dengan gaya otoriter. Beberapa anak klien keturunan Cina di biro Psychological Practice pimpinan Kasandra tertekan dengan pola asuh seperti itu. “Mereka memilih kabur dari rumah karena tidak tahan dengan kerasnya didikan orangtua.”
Akankah pencapaian Amy dijadikan barometer oleh sejumlah orang tua? Sosiolog Erna Karim mengatakan pengekor Amy adalah mereka yang tidak mampu mengonstruksi sendiri cara mendisiplinkan anak. “Orang yang terus mengikuti perkembangan zaman namun tak tahu cara pengasuhan lebih terpengaruh dengan buku-buku seperti Tiger Mom ini,” ungkap Erna.

Tantangan Masa Kini
Anak-anak Indonesia masa kini tumbuh dalam fasilitas yang nyaris serba ada. Dengan dukungan ekonomi keluarga yang lebih mapan, mereka mudah mengeksplorasi segala hal. “Dibandingkan dengan lima tahun lalu pun kondisinya sudah berbeda sekali,” ungkap guru Bimbingan Konseling SMP Labschool Kebayoran, Sinthya Bintarti.
Sementara itu, diperkenalkan oleh tayangan TV dan orang dewasa di lingkungan sekitarnya, anak-anak juga mengenal percintaan di usia yang sangat dini. Anak TK bahkan sudah dapat menyatakan kesukaannya pada lawan jenis. “Tentunya dengan presepsi sesuai usianya,” ujar Sinthya.
Dukungan fasilitas serta kondisi lingkungan seperti itu mendatangkan masalah tersendiri bagi anak. Kedekatan mereka dengan gadget dan akses internet membuat mereka teramat tergantung dengan teknologi. “Belum saatnya mereka terlalu mengandalkan gadget,” cetus Sinthya.
Pada usia sekolah, lanjut Sinthya, semestinya anak mencari informasi dari buku bacaan. Mereka harusnya membaca langsung dari sumber primer. Sedangkan, Wikipedia sebetulnya berisi keterangan dari sumber sekunder. ”Kebiasaan mengakses Wiki menurunkan minat baca mereka terhadap buku teks.”
Lantas, anak-anak sekarang juga berani memasuki dunia pergaulan di dunia maya. Padahal, mereka belum sepenuhnya bisa memilah. “Ada bahaya yang mungkin timbul dari pertemanan dengan orang asing di social media,” kata Sinthya.
Selain itu, anak juga terlampau sering terpapar dengan tontonan tidak sehat, seperti sinetron. Tayangan tersebut membuat mereka mudah berkata kasar. “Mereka menganggap berkata kasar merupakan bagian yang biasa dalam pergaulan,” ucap Sinthya.
Di lain sisi, ada komunikasi yang terputus antara orang tua dan anak. Sering kali, ekspektasi anak terhadap orang tuanya gagal tersampaikan secara utuh. “Anak belum selesai mengutarakan harapannya, ayah ibunya sudah keburu memotong,” kata Sinthya.
Ketika nilai ulangan jelek, misalnya, orang tua tidak mendengar sampai tuntas penyebab versi anak. Padahal, anak membutuhkan dukungan ayah bundanya. “Cobalah untuk menurunkan diri sedikit agar bisa merasakan masalah yang dialami anak,” saran Sinthya.
(Reiny Dwinanda, wartawan Republika)

Apr 16, 2011

Kerudung Lukis Timbul Koleksi Terbaru

ORDER : (62) 817 439 779  
Email : mutiacreation@gmail.com
Price IDR 60.000 + postage
KLT 05
KLT 06
KLT 07
KLT 08





Kerudung Lukis Timbul Koleksi April

ORDER : (62) 817 439 779   Email : mutiacreation@gmail.com
Price IDR 60.000 + postage
KLT 01
KLT 02
KLT 03
KLT 04




Apr 15, 2011

Miniatures From Silver

ORDER : (62) 817 439 779
e-mail : mutiacreation@gmail.com


Miniatures From Silver Slideshow: Mutiayanti’s trip to Yogyakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Miniatures Gig by Mutia's Silver

ORDER : (62) 817 439 779
E-mail : mutiacreation@gmail.com
SIL 05
Gig
Price IDR 235.000
Code SIL 05
Size W = 4,5 cm L = 10 cm H = 6 cm  




SIL 06
Gig
Price IDR 485.000
Code SIL 06
Size W = 6 cm L = 14,5 cm H  = 8,5 cm 

search engine optimization
Earn Money ! Affiliate Program
:: THOUGHTS ASIDE ::
How to tackle promoting a website, if you are a newcomer to the subject? The most challenging part would be finding a good service provider; someone with expertise, backed up with years of experience on the market. There are thousands of such services on the web, but we recommend Software Submit.NET search engine submission services for website owners. While being an expert in software promotion, they also have a great range of services for website owners, you do not have to sell software applications to be able to benefit from their services.
Work by: praca

Hotshort